UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
 
Fisika  modern  merupakan  salah  satu  bagian  dari  ilmu  Fisika  yang  mempelajari perilaku  materi  dan  energi  pada  skala  atomik  dan  partikel-partikel  subatomik  atau  gelombang.    Pada  prinsipnya  sama  seperti  dalam  fisika  klasik,  namun  materi  yang dibahas dalam fisika modern adalah skala atomik atau subatomik dan partikel bergerak dalam kecepatan tinggi.  Untuk partikel yang bergerak dengan kecepatan mendekati atau sama  dengan  kecepatan  cahaya,  perilakunya  dibahas  secara  terpisah  dalam  teori relativitas  khusus.  Ilmu  Fisika  Modern  dikembangkan  pada  awal  abad  20,  dimana perumusan-perumusan  dalam  Fisika  Klasik  tidak  lagi  mampu  menjelaskan  fenomena-fenomena  yang  terjadi  pada  materi  yang  sangat  kecil.    Fisika  Modern  diawali  oleh 
hipotesa  Planck  yang  menyatakan  bahwa  besaran  energi  suatu  benda  yang  beosilasi (osilator) tidak lagi bersifat kontinu, namun bersifat diskrit (kuanta), sehingga muncullah istilah Fisika Kuantum dan ditemukannya konsep dualisme partikel-gelombang.  Konsep dualisme dan besaran kuanta ini merupakan dasar dari Fisika Modern. 
   
 KONSEP FISIKA MODERN 
  Fisika Modern secara umum dibagi menjadi dua bagian pembahasan yaitu Teori kuantum lama dan Teori Kuantum Modern. Bahasan Fisika modern digambarkan dalam diagram  seperti  ditunjukkan  pada  Gambar  di bawah.
 Teori  Kuantum  lama  memperkenalkan besaran-besaran fisika, seperti energi merupakan besaran diskrit bukan besaran kontinu seperti halnya dibahas dalam mekanika klasik. Teori kuantum lama diawali oleh hipotesa Planck yang menyatakan bahwa energi yang dipancarkan oleh sumber (berupa osilator) bersifat kuanta/diskrit karena hanya bergantung pada frekuensinya bukan pada amplitudo seperti dalam mekanika klasik dimana besaran amplitudo tidak terbatas (kontinu).  Pada tahun  1900  Max-Planck  merumuskan  besaran  energi  yang  bersifat  diskrit  dalam 
merumuskan energi yang dipancarkan oleh benda hitam yaitu : 
nhf        E =        dimana  n  =  1,  2,  3,  ...  dan  h  =  6,626  x  10 -34   Joule/detik  (konstanta  Planck).    Albert 
Einstein  pada  tahun  1905  menggunakan  konstanta  Planck  dalam  merumuskan  energi yang dipancarkan oleh berkas cahaya/foton (penemuan efek fotolistrik). Konsep  yang  paling  mendasar  dalam  fisika  modern  adalah  konsep  dualisme partikel dan gelombang, dimana partikel berperilaku sebagai gelombang dan gelombang berperilaku  sebagai  partikel.    Konsep  ini    sangat  penting  karena  perilaku  partikel  dan gelombang  semuanya  sudah  dipelajari  dan  diamati  di  fisika  klasik.  Konsep  dualisme partikel-gelombang ini diamati oleh 2(dua) eksperimen yaitu efek fotolistrik oleh Albert 
Einstein  dan  eksperimen  difraksi  partikel/elektron  oleh  G.P.  Thomson  dan  Davison Germer. 
Picture
Prof. Ahmad Bukhori
5/30/2011 01:22:14 pm

pak, tolong ditambahken materinya agar lebih berkembang. thnx !!

Reply



Leave a Reply.